Presiden Jokowi dan Bpk Amran Sulaiman, MenTan sudah bertekad untuk bisa mewujudkan swasembada pangan dalam kurun waktu 3 tahun mendatang.. Suatu tekad yang luar biasa yang harus didukung oleh semua pihak yang berkecimpung di dunia pertanian di Indonesia.
ada 6 kegiatan prioritas yang di canangkan adalah pembangunan / rehabilitas jaringan irigasi, pupuk, benih, alsintan, operasional penyuluhan dan gerak birahi ( inseminasi buatan )
Benih merupakan salah satu hal penting yang masuk skala prioritas. Benih varietas unggul mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : produksi tinggi, toleran hama / penyakit, hasil panen bisa di terima oleh pasar.
Komoditas utama yang mendukung pangan nasional masih berkisar pada tanaman padi, jagung dan kedele. Diantara ke-3 komoditas tersebut maka padi memberikan kontribusi yang terbanyak.
Saat ini sudah banyak varietas unggul padi hibrida yang sudah dikenal oleh petani yaitu Ciherang Mekongga, Inpara Way Apo buru, IR 64 dsb... yang mana dirasakan bahwa hasilnya sudah maksimal dan agak sulit untuk ditingkatkan lagi... bagaimana solusinya ?
Sejak Tahun 2003, kami mulai menseleksi dan menguji jenis padi hibrida yang mempunyai daya adaptasi yang baik untuk dikembangkan di indonesia. Setelah melalui proses panjang maka kami menemukan 2 jenis padi hibrida yang relatif mempunyai daya adaptasi yang cukup bagus, produksi tinggi, toleran hama / penyakit dan hasilnya bisa diterima oleh pasar / konsumen. Varietas tersebut kami namakan Mapan P-02 dan mapan P-05, yang sudah dilepas oleh bapak menteri pertanian pada tahun 2006.
Periode pengenalan sejak tahun 2007 - 2010 mengalami kesulitan yang luar biasa karena pada saat itu image petani terhadap padi hibrida kurang positif, kesulitan persediaan benih, minimnya pengetahuan terhadap budi daya padi hibrida, harga benih yang sangat mahal, penggunaan pupuk yang cenderung berlebihan.
Alhamdulillah, berkat kerja keras dan ketekunan rekan-rekan petugas di lapangan yang memulai dengan uji coba antara 500 gr - 1.000 gr benih padi hibrida ke para petani maju di beberapa wilayah di indonesia maka perlahan tapi pasti mulailah diketahui potensi dari varietas Mapan tersebut demikian juga budi daya nya sehingga makin lama kami makin yakin bahwa varietas Mapan bisa ditermia oleh petani dan pedagang / konsumen di indonesia
Peningkatan produksi antara 1,5 - 2 ton GKP per hektar, toletan terhadap hama penyakit, penghematan pupuk Urea, pembelian gabah yang lebih mahal dari pada jenis padi lainnya, nasi pulen makin meningkatkan gairah petani untuk menanam varietas MAPAN. bahkan di beberapa daerah petani indent ( kasih uang muka ) agar bisa mendapatkan benih varietas Mapan, hal ini sungguh luar biasa dan membuat kami percaya diri.
Informasi tentang varietas Mapan dan permintaan benih dari Propinsi Aceh, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Selawesi Selatan, dan Sulawesi Utara terus mengalir sehingga kami kualahan untuk bisa menyediakan beni tepat waktu.
Kiat sukses untuk menanam Padi Hibrida Mapan P-05 adalah :
1. Perendaman benih antara 6 - 12 jam saja. Jangan terlalu lama. Sebelum direndam maka benih dicuci sampai bersih dan dipisahkan benih yang mengambang ( jangan dibuang tapi sebar terpisah ).
2. Peram sehari semalam atau sampai keluar calon akar ( 0,5 - 1 mm ) jangan sampai terlalu panjang.
3. Sebar jarang-jarang supaya bibit jadi kuat dan sudah beranak. 1 kg benih di sebar untuk lahan semai seluas 25 - 40 m2 sistim semai yang makin efisien dan akar tidak rusak saat pindah tanam yaitu dengan memberi alas plastik di bedengan persemaian.
4. Umur bibit yang ideal adalah 15 - 18 hari atau sudah berdaun 4 - 6 daun ( termasuk anakan yang sudah keluar ).
5. Pemberian pupuk dasar SP36 ( yang mengandung unsur P ), dianjurkan antara 150 - 200 kg per hektar.
6. Pindah tanam 1 - 2 bibit per lubang tanam. Jarak tanam disesuaikan dengan musim dan kesuburan tanah masing-masing wilayah.
7. Pemberian Pupuk Urea dikurangi, maksimal 200 kg per hektar saja dan diberikan 2 - 3 kali selama periode tanam ( tergantung kesuburan tanam juga )
8. Dianjurkan untuk memberikan pupuk Kalium antara 100 - 200 kg per hektar supaya batang padi lebih kuat dan keras, bulir lebih bernas. Kami mengembangkan Pupuk Kalium Majemuk ( K, Ca, Mg, S + unsur Mikro )
9. Pengendalian hama/penyakit disesuaikan dengan serangan yang ada. Kami anjurkan mencampurkan pestisida yang akan disemprotkan dengan MASOIL 800 EC, bahan untuk penembus dan meningkatkan daya kerja pestisida.
10. Pengaturan air selama masa pertumbuhan tanaman padi Mapan P-05 kalau bisa air di atur secukupnya dan jangan tergenang terlalu dalam. Kalau mau memberikan pupuk maka sebaiknya air dikeringkan terlebih dulu sampai tanah agak retak-retak baru pupuk disebar dan diairi lagi secukupnya.
Mapan P-05, cocok untuk daerah irigasi tehknis dan semi tehknis, umur antara 115 - 120 HSS, jumlah bulir 180 - 250 bulir per malai, produksi tinggi, nasi pulen dan wangi, adaptasi cukup luas mulai dataran rendah ( 50 m dpl ) s/d dataran tinggi ( 700 m dpl ). Semakin tinggi penanamannya maka bau harum nasinya akan semakin kuat.
Mapan P-02, cocok untuk daerah tadah hujan dan irigasi sederhana, umur antara 95-100 HSS ( Genjah ), anakan 25, produksi tinggi, rendemen tinggi ( 67% ), beras bening dan tidak berkapur, relative tahan penyakit tahan patah leher, daya adaptasi sedang ( 0 m - 400 m dpl ). Relatif tahan terhadap kekeringan. Khusus untuk padi Mapan P-02 bisa ditanam dengan cara di tugal di mana 1 lubang diisi 3-4 butir benih padi, cara ini sangan efektif untuk mengejar keterbatasan air dan kecepatan tanam, sedangkan untuk penanaman berikutnya ( Walik Dami ) bisa disiapkan persemaian dimana bibit sudah bisa dipindahkan setelah berumur 12-15 hari ( karena umur yang genjah ), pemupukan juga dilakukan seawal mungkin karena diumur 23 hst sudah mulai bunting.
Hal yang harus diperhatikan adalah jangan menananm lagi turunannya ( F-2 ) karena produksi akan menurun disebabkan adanya segregasi.
Kami juga bertekad untuk bisa mendukung program kedaulatan pangan yang sudah dicanangkan oleh Bapak Jokowi dan Bapak Amran Sulaiman dengan benih varietas MAPAN P-05 dan MAPAN P-02 yang ada. Demikian juga keinginan Bpk. Winarno Tohir ( Ketum Kontak Tani ) untuk bisa menjadikan Indonesia sebagai Negara pengekspor beras perlu diapresiasi.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas semua dukungan dan bantuan dari Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, badan Karantina, BPSB, BB Padi, Fak. Pertanian UKSW, Petugas Penyuluh Pertanian, Kontak Tani, Penyalur Benih, Pedagang Beras, Semua Staff Penyuluh Swasta dan Rekan-rekan Produksi benih dari PT. Primasid Andalan Utama serta Rekan-rekan Petani yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Bagi Rekan-rekan Penyuluh Pertanian, Kontak Tani, Penyalur Benih yang membutuhkan informasi lebih mendetail bisa menghubungi kami melalui email : primasid@centrin.net.id atau telepon ke 021-45851413, 021-4517103, dan 021-4504772. Salam
5758 ( Maju Mapan ), Ir. Ayub Darmanto
Selamat Mencoba....